Mengalah Bukan Kalah


Katanya semakin mendekati hari special, semakin memanas, semakin mencekam, iya kalik yaa.. :D
Nantinya bakal jadi cerita sendiri keriweuhan yang terjadi, bahkan konflik-konflik yang muncul selama persiapan acara,

Aiya.. ngomongin tentang KONFLIK bisa panjang kali lebar. tapi coba disempitkan ya,, konflik yang terjadi didalam keluarga. Gak dipungkiri dong ya pasti ada kalanya kita dan anggota keluarga lainnya berselisih pendapat. wajaaarrr :D

Saya sangat setuju dengan penjelasan ini :
Seperti sebuah buku, pada jarak tertentu, akan nyaman dan bisa untuk dibaca, namun bila buku sangat dekat dengan mata kita justru sulit untuk membacanya. Sekalipun dipaksa untuk tetap membaca, lama-kelamaan akan terasa sakit. Lalu siapa yang harus "mundur" Buku atau mata?
~~ pertanyaan bagus :)

Kedekatan emosional sering kali membuat kita salah menafsirkan keinginan, salah menilai perasaan jadi akhirnya salah bersikap dan berujung pada konflik. Lalu apa yang harus dilakukan?

Siapa pun yang sadar lebiih dulu kalo konflik itu rasanya tidak enak, menguras energi, tidak bermanfaat, membuang waktu dan menutupi kebahagiaan, maka MENGALAH bukan berarti kalah. 

Walaupun ga dipungkiri, mengalah bukan suatu yang mudah. Apalagi klo selalu muncul "lah aku kan ga salah?"tapi paling tidak belajar memahami orang lain dan akhirnya orang juga akan memahami kita. 

Saya juga masih belajar bagaimana harus bersikap saat sedang berkonflik. Paling tidak saya berusaha setiap debat atau konflik apapun itu yang terjadi harus diselesaikan paling lama sampai waktu sholat selanjutnya tiba. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar