Tiga Belas Dua Belas Empat Belas Bersama @PanjiPanjol







Kebahagiaan itu seperti seekor kupu-kupu. Ketika dikejar, kupu-kupu selalu menghindar dari tangkapan kita. Namun, jika kita duduk tenang, dia akan terbang menari-nari di atas kita.
(Nethaniel Hawthorne)




Yang tidak terlihat belum tentu tidak ada,
Yang tidak terdengar belum tentu tidak ada,
Yang tidak terucap belum tentu tidak ada,
Yang tidak terpikirkan belum tentu tidak ada,
Namun kita bisa merasakannya, bahwa ada sesuatu di kedalaman hati kita
Saat kita mengetahuinya, hal itu sudah lama bersama kita
Hingga Sang Pencipta menunjukkan kebesaranNya, Kun Faya Kun, Kita melihat, mendengar, mengucap, dan memikirkan bersama-sama 
Bismillah.. 
Semoga Allah SWT meridhoi kebahagiaan kita. Aamiinn..
 
 Jogja, 13 Desember 2014 

Mengalah Bukan Kalah


Katanya semakin mendekati hari special, semakin memanas, semakin mencekam, iya kalik yaa.. :D
Nantinya bakal jadi cerita sendiri keriweuhan yang terjadi, bahkan konflik-konflik yang muncul selama persiapan acara,

Aiya.. ngomongin tentang KONFLIK bisa panjang kali lebar. tapi coba disempitkan ya,, konflik yang terjadi didalam keluarga. Gak dipungkiri dong ya pasti ada kalanya kita dan anggota keluarga lainnya berselisih pendapat. wajaaarrr :D

Saya sangat setuju dengan penjelasan ini :
Seperti sebuah buku, pada jarak tertentu, akan nyaman dan bisa untuk dibaca, namun bila buku sangat dekat dengan mata kita justru sulit untuk membacanya. Sekalipun dipaksa untuk tetap membaca, lama-kelamaan akan terasa sakit. Lalu siapa yang harus "mundur" Buku atau mata?
~~ pertanyaan bagus :)

Kedekatan emosional sering kali membuat kita salah menafsirkan keinginan, salah menilai perasaan jadi akhirnya salah bersikap dan berujung pada konflik. Lalu apa yang harus dilakukan?

Siapa pun yang sadar lebiih dulu kalo konflik itu rasanya tidak enak, menguras energi, tidak bermanfaat, membuang waktu dan menutupi kebahagiaan, maka MENGALAH bukan berarti kalah. 

Walaupun ga dipungkiri, mengalah bukan suatu yang mudah. Apalagi klo selalu muncul "lah aku kan ga salah?"tapi paling tidak belajar memahami orang lain dan akhirnya orang juga akan memahami kita. 

Saya juga masih belajar bagaimana harus bersikap saat sedang berkonflik. Paling tidak saya berusaha setiap debat atau konflik apapun itu yang terjadi harus diselesaikan paling lama sampai waktu sholat selanjutnya tiba. :))

Happy Master Graduation @fatriaa

Happy Master Graduation @fatriaa (late post)


Selamat nambah manjangin nama super kesayangan, master bo! ngeriii :D
Perjuangan kuliah plus ngerjain tesis sudah terbayar yaa,, selamat sekalih lagi, i'm so proud of you, lope!

Semakin kesini jadi semakin mempelajari hal-hal baru, terutama dari orang-orang terdekat. Bukan dia yang sempurna tapi belajar tentang dia yang selalu mendukung.

Don't take other people's support for granted. 
Dukungan seorang sahabat adalah hal yang sangat beharga. saat jatuh, dialah justru orang yang pertama kali mengajak untuk bangkit. Aaahh.. ngomongin sahabat ga akan ada habisnya :D

Stay healthy ya kesayangan.
Selamat meng-upgrade mimpi-mimpi.
Selamat menuju puncak... gemilang cahaya... *terusnyanyiAFI*
hahahhaha
:*



HEMAT vs PELIT

HEMAT vs PELIT



Soal per-duit-duit-an memang kadang perlu "cerewet" apalagi kayak sekarang yang lagi nyiapin hajatan besar. menyatukan maunya satu dan yang lain bisa jadi riweuh sendiri apalagi kalo sudah ketemu kebutuhan yang "over budget".

Hemat bukan pelit, catet!
Hemat itu membatasi pengeluaran hanya untuk hal-hal yang dibutuhkan, contohnya adalah lagi jalan-jalan ke mall pengen beli sepatu baru, padahal sepatu dirumah ada beberapa dan masih kondisi bagus. hayooo.. :D beda lagi kalo sepatu udah rusak tapi kekeuh ga mau beli yang baru..itu namanya pelit medit. hehe :D

Susah memang, aku sendiri suka khilaf. mengiyakan hasyutan buat beli barang-barang yang belom tentu dibutuhkan. Apalagi jalan-jalan ke toko buku liat judul buku yang belom punya, padahal dirumah masih ada beberapa buku yang masih belom disentuh belom dibaca sama sekali. Mulai sekarang harus mulai bedain mana yang masuk daftar INGIN padahal tidak benar-benar membutuhkan. yakin deh pasti daftar wants bakal lebih banyak dari need . Di daftar KEBUTUHAN juga perlu saatnya di prioritaskan jadi nantinya ga over budget.

Khusus untuk hajatan yang lagi disiapin. aku sendiri memilah milah jadi beberapa kebutuhan. Mungkin nanti bisa share juga disini buat berbagi pengalaman. Sekarang sih masih dalam rangka menghemat ini dan itu, memprioritaskan ini dan itu, karna kalo ngikutin mau pastiii maunyaa macem-macem.. hihi :D 

Beda Niat, Beda yang Didapat

"Beda Awal Beda Hasil",
 bisa gag sih dianalogikan sama "Beda Niat, Beda yang Didapat" ?

Ngomongin tentang niat jadi teringat sama pengalaman saat ngobrol sama orang yang baru dikenal di suatu acara. Beberapa waktu lalu memang saya organize acara seminar gratis yg diisi sama Gurunda Jaya Setiabudi di Jogja. 

Seminar Buka Toko Online Langsung Laris di Jogja Digital Valley
Dengan persiapan ga sampai dua minggu, saat diberi mandat langsung hebring + kontak sana sini untuk terselenggaranya acara itu. Gak pake lama juga sih karna "sedikit" terbiasa single fighter pun jadi, dan alhamdulillahnya banyak temen-temen yang bantuin. Tapi bukan part itu yang mau diceritain :D

Saat tengah acara, saya bertemu dengan seseorang, sebut saja mas P alias mas Peserta :D Ngobrol sana sini mulai dari materi seminar sampai ke hal lain, bisnis dll. Dan dari percakapan itu saya menyimpulkan kalo mas P ini baru sekali datang ke acara seminar Pa Jaya, karna direkomendasi oleh temannya. ya wajar klo pertanyaannya mayan buanyaakk :D

Obrolan panjang berlangsung sampai hal yang menggelitik terjadi :
mas Peserta : "mbak nia ini backgroundnya apa ya ko sampai bikin acara seperti ini?" 
Saya : "waduh apa ya?! (sambil cengengesan, senyum2 bingung jawab apa)"  
mas Peserta : "EO ya? klo ini gratis acaranya, lalu mba nia dapet apa? dibayar berapa?" 
Saya : "Gleeekkk,saya muridnya Pa Jaya mas, cuman bantuin organize buat temen2 bisa dapet ilmu cuma-cuma, jarang-jarang juga ada Guru disini (ke jogja) "  
mas Peseta : "waahh enak dong jadi temen mba nia, mau bantu-bantu" 
Saya : "........"

spechless, cuman bisa senyum, pengen menjelaskan, tapi sudahlahh.. :)

Bukan sok baik, apalagi sok ga butuh uang ya, tapi semua berbalik ke NIAT. Berbeda cerita memang sebagai Event Organizer, yang memang teman-teman EO menjadikan event adalah project, hasil jerih payah yang memang disitu bidang pekerjaannya wajar pasti ada income yang akan diperoleh.

Tapi ada banyak hal yang tidak selalu perlu "dihitung", tidak selalu dikaitkan dengan apa yang akan kita dapatkan, apalagi dengan uang. Lalu, apa yang saya dapatkan? KEBAHAGIAAN, ya saya seneng banget bisa terselenggaranya acara dan banyak temen-temen yang dapat manfaat dari situ. hanya itu. sesederhana itu.

Bagi saya, saat kita punya niat melakukan sesuatu yang bermanfaat gak hanya untuk diri sendiri tapi juga buat orang lain maka hasil yang diperoleh jauh membahagiakan.

Faktanya, Ilmu, teman, lawan sharing, networking baru jelas saya dapatkan. 

Sungguh dengan meluruskan niat, memaksimalkan usaha maka bahagia pun akan teraih. 

Alhamdulillah :)